Selasa, 27 Juli 2010

Membaca buku juga ada tehniknya

Selasa, 20/7/2010 | 22:31 WIB Kompas Female

KOMPAS.com - Berapa banyak buku yang sudah Anda baca hingga saat ini? Tentunya informasi yang Anda dapatkan dari berbagai sumber bacaan bermanfaat dan menjawab berbagai persoalan. Namun cobalah ingat kembali, sejauhmana kemampuan otak mengingat semua informasi yang pernah Anda baca?

Tom Martin Charles Ifle, pakar hipnoterapi, mengatakan kemampuan otak untuk mengingat bisa dilatih oleh diri sendiri. Seperti dijelaskan dalam bukunya berjudul Big Brain Big Money, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan saat membaca buku yang Anda gemari. Cara berikut, menurut Tom, menjadi metode self hypnotheraphy:

1. Setelah memilih buku bacaan, bayangkan garis besar yang akan dijelaskan buku tersebut.

2. Siapkan alat tulis, pena, dan buku catatan. Perlengkapan ini bisa membantu Anda merekam informasi lebih lama dalam ingatan.

3. Lalu tuliskan satu hal yang ingin Anda dapatkan dari membaca buku ini. Apakah Anda ingin dengan membaca maka bisa menyelesaikan masalah Anda saat ini. Jika itu yang Anda inginkan, mulailah menuliskan keinginan untuk membantu Anda memahami pesan dari buku yang Anda pilih. Misalnya, tulislah, "Saya ingin mendapat ide bagaimana meningkatkan kualitas pikiran". Dengan mengetahui dan menuliskan tujuan membaca buku, pikiran dan otak Anda akan fokus dan mulai merekam pesan besar dari buku tersebut.

4. Sebelum mulai membaca, pejamkan mata, tarik nafas dalam-dalam, dan rilekskan otot mata Anda. Katakan dalam hati, bahwa Anda akan membaca buku tersebut dalam lima menit, dan yakinkan diri Anda bahwa buku tersebut bisa memberikan pelajaran untuk meningkatkan kualitas pikiran Anda. Artinya, ajak diri Anda membaca buku untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan sudah dituliskan sebelumnya.

5. Dengan otot mata yang rileks, buka mata dan mulailah membaca. Cara ini bisa membuat kegiatan membaca lebih santai. Pastikan posisi duduk tegak saat membaca dan nikmatilah kegiatan ini.

6. Setelah lima menit pertama, berhenti membaca. Mulailah memanfaatkan alat tulis yang sudah disiapkan sebelumnya. Tulislah garis besar isi buku. Cara ini akan melatih imajinasi secara dramatis.

7. Tinggalkan catatan kecil Anda, dan kembalilah membaca. Di sela waktu membaca, catatlah ide penting yang Anda temukan dan beri garis bawah pada setiap ide yang Anda anggap penting. Jika tak ingin mengotori buku, maka rajin-rajinlah mencatat ide penting. Atau, berilah tanda pada halaman yang memuat informasi penting menurut Anda dengan menempelkan post it, misalnya.

8. Saat selesai membaca, tutup buku, pejamkan mata, dan tarif nafas mendalam sebanyak tiga kali. Pikiran yang rileks akan memusatkan fokus perhatian pada pengalaman membaca Anda dan melatih otak merekam informasi, dengan bantuan catatan kecil yang Anda buat sendiri di setiap tahapan membaca.

Selamat mencoba.


WAF

Editor: din

Menghaluskan tangan


>sambil mencuci gelas bekas kopi, ampas kopi digosokan pada tangan supaya tangan menjadi halus

>ampas kelapa digosokan pada tangan supaya tangan tidak kelihatan bersisik

>beberapa helai daun papaya yang tidak terlalu tua diremas-remas lalu digosokan pada tangan supaya tangan menjadi halus

Tumit kaki kering

Oleskan getah daun pepaya untuk mencegah tumit kaki belah-belah. Lakukan sehari sekali.

Minggu, 25 Juli 2010

Kondisi kuku cermin kesehatan anda

Bila ada kondisi kuku yang tidak normal, segera periksakan ke dokter.

Kamis, 28/5/2009 | 17:54 WIB

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa kondisi kuku Anda dapat memberikan pertanda akan kesehatan Anda secara keseluruhan? Sedikit rona pucat di satu sisi, atau semburat kemerahan di sisi yang lain, beberapa kerutan atau memar, juga bisa merupakan tanda suatu penyakit. Masalah pada liver, paru-paru, dan jantung, adalah beberapa di antaranya. Coba lihat apakah kuku Anda terlihat seperti ini.

Kuku pucat. Kuku yang pucat bisa terjadi saat usia semakin menua. Namun kuku yang tidak segar lagi juga menjadi pertanda penyakit yang lebih serius, seperti anemia, diabetes, gagal jantung, penyakit liver, atau malnutrisi.

Kuku putih. Jika seluruh permukaan kuku cenderung putih dengan lingkarang yang lebih gelap, hal ini dapat mengindikasikan masalah liver, seperti hepatitis atau penyakit kuning.

Kuku kuning. Salah satu penyebab paling umum dari kuku yang kuning adalah infeksi jamur. Begitu infeksi ini memburuk, lapisan kuku akan menarik kembali, lalu kuku akan menebal dan hancur. Dalam kondisi yang lebih parah, meskipun jarang, kuku yang kuning mengindikasikan kondisi yang lebih serius seperti penyakit tiroid yang parah atau psoriasis.

Kuku yang membiru. Kuku dengan semburat warna biru bisa menunjukkan bahwa tubuh kekurangan oksigen. Hal ini juga dapat mengindikasikan infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

Kuku yang berkerut. Jika permukaan kuku berkerut, garis pada bagian ujungnya terlihat mulai berbaur dengan permukaan kuku, atau memiliki lubang-lubang kecil yang samar, kemungkinan merupakan gejala awal psoriasis atau radang sendi.

Kuku mengelupas. Kuku yang kering dan rapuh yang berulangkali mengelupas atau patah seringkali dikaitkan dengan penyakit tiroid. Mengelupas, apalagi jika ada rona kekuningan juga berhubungan dengan infeksi jamur.

Kuku yang memerah. Jika kulit di sekitar kuku tampak merah dan mengembang, hal ini biasanya akibat radang lipatan kuku. Kemungkinan hal ini merupakan akibat penyakit lupus atau kelainan jaringan yang lain.

Kuku dengan garis hitam di tengahnya. Garis hitam di tengah di bawah kuku perlu diperiksa secepat mungkin. Kadang-kadang kondisi ini disebabkan melanoma, jenis kanker kulit paling berbahaya.

Kuku yang tergerogoti. Biasanya akibat menggigiti kuku. Kebiasaan menggigit kuku sendiri merupakan tanda kegelisahan, dan sering dikaitkan dengan kelainan obsessive-compulsive. Jika Anda tak bisa berhenti menggigiti kuku, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

Meskipun perubahan kuku menunjukkan berbagai kondisi, perubahan ini jarang merupakan gejala awal. Ketidaknormalan kuku lainnya juga seringkali tidak berbahaya, tidak semua orang dengan kuku yang pucat mengalami hepatitis. Jika Anda ingin memeriksakan kondisi kuku yang terlihat tidak normal, Anda bisa menemui ahli dermatologi.