Kamis, 29 Agustus 2013

Bocah Cina Bisa Melihat dalam Gelap




Kamis, 29 Agustus 2013 | 13:35 WIB

Bocah Cina Bisa Melihat dalam Gelap
Bocah Cina Bisa Melihat dalam Gelap
 

TEMPO.CO, Dahua – Generasi baru dengan perkembangan dan bakat yang luar biasa bermunculan di muka bumi, salah satunya, Nong Yousui. Bocah asal Cina ini memiliki kemampuan untuk melihat di dalam kegelapan. Tidak hanya itu, matanya pun memiliki warna yang unik, yakni berwarna biru cerah.

“Ini terjadi sejak ia lahir. Tim dokter mengatakan, matanya akan berhenti menyala saat ia tumbuh besar nanti dan akan berubah berwarna hitam seperti orang kebanyakan,” ujar ayah Nong dalam sebuah video, seperti dilansir laman Medical Daily, Rabu, 21 Agustus 2013.

Tidak hanya mampu melihat dalam gelap, mata Nong yang cerah akan semakin menyala jika disinari lampu senter. Meski memiliki kemampuan khusus, nyatanya Nong seringkali merasa tidak nyaman jika terpapar sinar matahari yang terlampau cerah.

Untuk menguji kemampuannya, seorang wartawan Cina menyiapkan satu set kuesioner yang harus diisi Nong dalam ruangan tanpa cahaya. Hasilnya mengejutkan, Nong mampu mengisi kuisinoer itu. Ia memiliki penglihatan di malam hari sebaik penglihatan siang hari pada kebanyakan orang.

Menurut laporan Real News 24, World Record Academy (organisasi internasional terkemuka yang mencatat rekor dunia) menetapkan Nong sebagai manusia pertama yang bisa melihat dalam gelap.

Penglihatan di malam hari (night vision) umumnya dimiliki oleh hewan, seperti kucing atau macan tutul. Kondisi ini disebabkan adana lapisan sel-sel yang tipis yang disebut tapetum lucidium. Belum diketahui secara pasti mengapa kondisi ini bisa terjadi pada manusia.

Kepada Live Science, James Reynolds, seorang dokter spesialis mata anak di Universitas New York, menuturkan bahwa Nong mungkin mengalami mutasi genetik tunggal yang membentuk tapetum lucidium pada manusia.

Kemampuan Nong ini memicu minat para ilmuwan di dunia, mulai dari ahli biologi evolusi hingga insinyur genetik. Jika ini benar-benar terjadi karena mutasi genetik, peneliti mungkin bisa menggunakan teknologi genetik untuk menciptakan kondisi ini secara sengaja pada manusia agar bisa melihat dalam gelap.

Progeria - Usia 14 Tahun, Fisik 110 Tahun




Rabu, 28 Agustus 2013 | 08:46 WIB
Ali Hussain Khan: Usia 14 Tahun, Fisik 110 Tahun
Ali Hussain Khan: Usia 14 Tahun, Fisik 110 Tahun
Ali Hussain Khan. Huffingtonpost.com


TEMPO.CO, Bihar - Seorang bocah berusia 14 tahun dari Bihar, India, ini mengidap penyakt aneh. Kondisi tubuhnya tidak seperti anak 14 tahun kebanyakan. Bocah bernama Ali Hussain Khan ini mengidap penyakit progeria. Penyakit ini membuat tubuhnya berkembang terlalu cepat sehingga di usianya yang masih muda, tubuhnya sudah seperti umur 110 tahun.

"Saya masih semangat hidup dan masih berharap ada obat yang akan menyembuhkan kondisi saya. Saya tidak takut mati, tapi orang tua saya sangat khawatir. Saya ingin hidup lebih lama. Saya tidak mau membebani mereka dengan penyakit ini," kata Ali, Selasa, 27 Agustus 2013.

Di seluruh dunia, penyakit ini hanya menyerang 80 orang. Namun, sebelumnya lima orang saudara Ali juga mengidap penyakit yang sama dan semuanya meninggal dunia. Inilah yang membuat keluarganya khawatir.

Saudaranya yang bernama Rehana, Iqramul, Gudiya dan Rubina, semuanya meninggal akibat Progeria pada usia antara 12 dan 24 tahun. Bahkan, adik bungsunya yang baru lahir juga mengidap penyakit langka dan meninggal setelah 24 jam hadir di dunia.

Ini merupakan pukulan berat bagi orang tua. Ayah Ali, Nabi Hussain, bahkan mengatakan bahwa ia tidak akan ingin punya anak lagi. Alasannya, ia takut jika anaknya lahir akan mengidap penyakit yang sama.