Varises adalah
guratan-guratan halus yang muncul di permukaan kulit. Umumnya eksis di bagian
paha dan kaki, namun bisa juga menerpa kulit wajah (varises wajah) dan bahkan
vagina wanita (varises vulva). Yang diserang pun tidak hanya perempuan, namun
juga pria, walau memang kenyataannya lebih banyak kaum hawa yang terkena
varises karena pengaruh hormon yang mereka miliki. Kehamilan dan berdiri
terlalu lama merupakan faktor utama munculnya varises.
Pada dasarnya, urat-urat
halus ini merupakan pembuluh yang pecah atau melebar, yakni pembuluh darah
dengan diameter kurang dari 2 mm. Warnanya kebiruan, ungu, atau kemerahan, dan
seringkali membentuk jaringan seperti sarang laba-laba di bawah permukaan
kulit. Namun demikian, varises tidak berbahaya karena pelebaran pembuluh darah
ini hanya akan menimbulkan masalah dengan penampilan saja (apalagi jika terjadi
pada wajah). Jadi, varises bukan merupakan tanda atau gejala dari suatu
penyakit.
Penyebab sesungguhnya dari
pelebaran suatu vena belum diketahui. Dari beberapa faktor resiko, kehamilan
merupakan faktor pertama karena tekanan dalam perut meninggi atau tekanan
langsung pada vena dalam panggul akan menyebabkan aliran darah dari tungkai
terganggu. Jika ini terjadi, maka tekanan darah akan meninggi, volume darah bertambah,
dan pembuluh darah melebar. Sebagian besar akan mengecil kembali setelah
melahirkan, namun jika sudah mengalami beberapa kali kehamilan, satu waktu
tekanan dalam vena dapat saja melebihi kekuatan elastisitas dindingnya dan
akhirnya membentuk varises.
Gejala yang sering
ditimbulkan akibat varises ini antara lain rasa nyeri pada tungkai, terlihat
pembuluh darah vena yang melebar, dan sedikit pembengkakan pada daerah
pergelangan kaki.
Nah, untuk mencegah
terjadinya varises pada tungkai, beberapa tips berikut ini dapat disimak.
- Berolahraga dengan berjalan kaki secara teratur. Ini untuk memperkuat kaki dan pembuluh darah vena yang ada di tungkai.
- Hindari menyilangkan kaki saat duduk.
- Jaga berat badan agar tetap ideal.
- Gunakan kaus kaki yang elastis atau stocking yang mampu menyokong bagian tungkai dengan baik.
- Tinggikan posisi tungkai saat beristirahat dan hindari berdiri terlalu lama. Jika tidak memungkinkan untuk duduk dan harus terus berdiri, topangkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain secara bergantian tiap beberapa menit sekali.
- Jangan mengenakan celana atau pakaian dalam yang terlalu ketat karena akan menekan vena pada daerah pinggang, pangkal paha, atau tungkai. Ini dapat mengakibatkan pembuluh darah vena menjadi terhambat.
- Konsumsi makanan berserah tinggi seperti sereal, sayur, dan buah untuk menghindari sembelit karena sembelit dapat memperbesar kans terjadinya varises.
- Saat sedang mengendarai kendaraan dalam jarak jauh dan dalam waktu lama, berhentilah tiap 45 menit sekali untuk melancarkan aliran darah tungkai dengan berjalan kaki sejenak.
Bagaimana dengan varises
vulva? Berbeda dengan varises yang terjadi di kaki, varises pada vagina ini
dapat menyebabkan gatal-gatal, perubahan pigmentasi (warna pigmen kulit)
serta menyebabkan beberapa perubahan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah
rasa sakit di vulva serta sensasi prolaps (perasaan seperti ada sesuatu di
dalam yang akan jatuh). Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan
hamil karena selama kehamilan berat badan meningkat sehingga memberikan tekanan
pada pembuluh darah vena di daerah vagina. Selain itu meningkatnya hormon
selama kehamilan akan membuat dinding pembuluh darah melemah yang menyebabkan
terjadinya pembesaran. Biasanya jika tedapat varises vagina selama hamil, maka
akan muncul varises di kaki juga.
Selain akibat kondisi hamil,
varises pada vagina ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan
kortikosteroid serta adanya gangguan atau kelainan pada pembuluh darah yang
membuatnya menjadi lemah sehingga varises mudah muncul.
Jika ibu hamil mengalami
varises vagina, maka akan menyulitkan si ibu untuk bisa melahirkan secara
normal serta memiliki risiko mengalami perdarahan. Hal ini terkadang membuat
ibu hamil melahirkan secara operasi caesar.
Terakhir, perlu diketahui
bahwa varises vulva cenderung terjadi secara turun temurun. Artinya, jika
ibu atau nenek mendapatkan varises maka bisa jadi si anak juga memiliki
varises. Namun umumnya varises pada vagina bisa dicegah dengan cara mengonsumsi
makanan yang kaya akan antioksidan dan serat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar