Makanan yang Baik dan yang
Buruk untuk Pencernaan
Linda
Mayasari - detikHealth
Kamis,
12/07/2012 13:00 WIB
Jakarta, Banyak sekali
makanan dan minuman yang mengandung zat aditif dan berbahaya beredar di
pasaran. Anda harus lebih cermat dalam memilih makanan dan menghindari
makanan-makanan tersebut agar terhindar dari bahaya kesehatan.
Berikut 5 sumber zat aditif yang sering terkandung dalam makanan sehari-hari, seperti dilansir naturalnews, Rabu (8/8/12) antara lain:
1. Soda dan minuman yang mengandung pemanis buatan
Seringkali bahwa minuman kemasan yang memiliki aneka rasa lebih sehat daripada penggunaan gula untuk mempermanis minuman di rumah. Padahal kebanyakan minuman kemasan mengandung pemanis buatan yang jauh lebih berbahaya dari gula biasa.
Aspartame, sakarin dan sucralose adalah beberapa jenis pemanis buatan yang sangat populer dan sering digunakan dalam minuman bersoda, jus kemasan, permen karet, dan makanan lainnya.
Pemanis buatan tidak hanya meningkatkan risiko terhadap diabetes tetapi juga dapat menyebabkan obesitas. Untuk melindungi diri dari risiko penyakit karena pemanis buatan, kurangi konsumsi soda dan minuman kemasan yang tidak sehat, batasi pula penggunaan gula mentah dan menggantinya dengan pemanis alami seperti madu murni.
2. Makanan dan minuman ringan yang mengandung sirup jagung kaya fruktosa
Sirup jagung kaya fruktosa merupakan cairan yang manisnya 6 kali lipat lebih manis dari tebu. Sirup jagung sering ditambahkan pada makanan olahan seperti minuman ringan, bumbu, saus apel, makanan dan roti atau sereal yang tampak berbahaya.
Konsumsi terhadap sirup jagung kaya fruktosa ini terkait dengan risiko obesitas, kerusakan otak, IQ rendah, dan bahkan keracunan merkuri. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tampak mencurigakan dan memiliki rasa manis yang terlalu tajam.
3. Makanan yang mengandung minyak nabati dan lemak trans
Banyak orang juga telah salah paham mengenai penggunaan minyak nabati tak jenuh yang dijadikan alternatif yang sehat dari lemak tak jenuh pada makanan. Tetapi minyak sayuran dapat berubah menjadi tengik lebih cepat, sehingga dapat bersifat seperti racun dalam tubuh.
Konsumsi makanan yang mengandung minyak nabati dalam kadart tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti penyakit jantung dan kanker. Minyak nabati kebanyakan berasal dari organisme hasil rekayasa genetik termasuk minyak canola, kedelai, dan jagung yang melalui pros hidrogenasi.
Lebih baik gunakan sumber lemak tak jenuh yang sehat seperti mentega, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rami untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
4. Roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung halus
Makanan yang terbuat dari tepung putih halus seperti roti putih, pasta dan makanan lainnya adalah salah satu perusak kesehatan yang paling umum saat ini. Produk tepung putih bersifat karsinogenik karena diputihkan melalui berbagai proses.
Selain itu, tepung putih juga kehilangan nutrisi penting dari gandum ketika menjalani proses pemutihan. Hindari makanan yang terbuat dari tepung putih dan semua produk olahan gandum untuk mengoptimalkan kesehatan.
5. Makanan yang mengandung MSG dan garam halus
Monosodium glutamat atau yang dikenal dengan istilah MSG, sering tersembunyi dalam makanan dengan nama yang menipu. MSG adalah bahan kimia garam yang dapat menyebabkan sakit kepala, masalah jantung, kerusakan otak, dan masalah lainnya jika dikonsumsi dalam tingkat tinggi dan pada jangka waktu yang panjang.
Berikut 5 sumber zat aditif yang sering terkandung dalam makanan sehari-hari, seperti dilansir naturalnews, Rabu (8/8/12) antara lain:
1. Soda dan minuman yang mengandung pemanis buatan
Seringkali bahwa minuman kemasan yang memiliki aneka rasa lebih sehat daripada penggunaan gula untuk mempermanis minuman di rumah. Padahal kebanyakan minuman kemasan mengandung pemanis buatan yang jauh lebih berbahaya dari gula biasa.
Aspartame, sakarin dan sucralose adalah beberapa jenis pemanis buatan yang sangat populer dan sering digunakan dalam minuman bersoda, jus kemasan, permen karet, dan makanan lainnya.
Pemanis buatan tidak hanya meningkatkan risiko terhadap diabetes tetapi juga dapat menyebabkan obesitas. Untuk melindungi diri dari risiko penyakit karena pemanis buatan, kurangi konsumsi soda dan minuman kemasan yang tidak sehat, batasi pula penggunaan gula mentah dan menggantinya dengan pemanis alami seperti madu murni.
2. Makanan dan minuman ringan yang mengandung sirup jagung kaya fruktosa
Sirup jagung kaya fruktosa merupakan cairan yang manisnya 6 kali lipat lebih manis dari tebu. Sirup jagung sering ditambahkan pada makanan olahan seperti minuman ringan, bumbu, saus apel, makanan dan roti atau sereal yang tampak berbahaya.
Konsumsi terhadap sirup jagung kaya fruktosa ini terkait dengan risiko obesitas, kerusakan otak, IQ rendah, dan bahkan keracunan merkuri. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tampak mencurigakan dan memiliki rasa manis yang terlalu tajam.
3. Makanan yang mengandung minyak nabati dan lemak trans
Banyak orang juga telah salah paham mengenai penggunaan minyak nabati tak jenuh yang dijadikan alternatif yang sehat dari lemak tak jenuh pada makanan. Tetapi minyak sayuran dapat berubah menjadi tengik lebih cepat, sehingga dapat bersifat seperti racun dalam tubuh.
Konsumsi makanan yang mengandung minyak nabati dalam kadart tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti penyakit jantung dan kanker. Minyak nabati kebanyakan berasal dari organisme hasil rekayasa genetik termasuk minyak canola, kedelai, dan jagung yang melalui pros hidrogenasi.
Lebih baik gunakan sumber lemak tak jenuh yang sehat seperti mentega, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rami untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
4. Roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung halus
Makanan yang terbuat dari tepung putih halus seperti roti putih, pasta dan makanan lainnya adalah salah satu perusak kesehatan yang paling umum saat ini. Produk tepung putih bersifat karsinogenik karena diputihkan melalui berbagai proses.
Selain itu, tepung putih juga kehilangan nutrisi penting dari gandum ketika menjalani proses pemutihan. Hindari makanan yang terbuat dari tepung putih dan semua produk olahan gandum untuk mengoptimalkan kesehatan.
5. Makanan yang mengandung MSG dan garam halus
Monosodium glutamat atau yang dikenal dengan istilah MSG, sering tersembunyi dalam makanan dengan nama yang menipu. MSG adalah bahan kimia garam yang dapat menyebabkan sakit kepala, masalah jantung, kerusakan otak, dan masalah lainnya jika dikonsumsi dalam tingkat tinggi dan pada jangka waktu yang panjang.
Jakarta, Agar tidak
terjadi masalah dalam sistem pencernaan, Anda perlu bersikap selektif dalam
memilih makanan. Makanan tertentu dapat bersifat baik dan buruk terhadap
kesehatan pencernaan Anda.
Berikut 7 makanan yang buruk untuk pencernaan, seperti dilansir health, Kamis (12/7/2012) antara lain:
1. Makanan berlemak dan gorengan
Kedua makanan ini dapat menyebabkan refluks asam dan membuat perut mulas. Makanan yang mengandung lemak dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan tinja berwarna pucat (steatorrhea). Orang yang memiliki sindrom iritasi usus harus menghindari makanan tinggi lemak, termasuk mentega dan krim karena dapat menyebabkan masalah pencernaan.
2. Cabai
Masakan pedas karena terlau banyak cabai dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan rasa mulas di perut. Orang yang menderita sindrom iritasi usus besar atau memiliki maag kronis, disarankan untuk tidak makan makanan yang terlalu pedas.
3. Susu
Susu baik dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi asupan kalsium dalam tubuh Anda. Tapi bagi orang yang tidak toleran terhadap laktosa, susu dapat menyebabkan diare, buang-buang gas, perut kembung dan kram.
Penyakit usus, penyakit Crohn dan kemoterapi dapat merusak usus dan menyebabkan seseorang intoleran terhadap laktosa. Orang dengan masalah tersebut tidak memiliki enzim laktase yang cukup dalam tubuhnya, sehingga tidak mampu memecah laktosa pada susu.
4. Alkohol
Alkohol dapat membuat kerongkongan menjadi lemas dan menyebabkan refluks asam atau mulas. Minum alkohol juga dapat merusak enzim pencernaan tertentu dan mencegah terserapnya nutrisi makanan yang Anda makan. Terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan diare dan kram perut.
5. Coklat
Sebuah studi pada tahun 2005 menunjukkan bahwa coklat tidak baik dikonsumsi oleh orang dengan sindrom iritasi usus besar atau sembelit yang kronis. Coklat juga mengandung kafein, yang pada ebberapa orang dapat merangsang kram, kembung dan diare.
6. Kopi, teh, dan minuman ringan
Kopi, teh, dan minuman bersoda bertindak sebagai diuretik, yang dapat menyebabkan diare dan kram. Minuman berkafein dapat menyebabkan masalah pada pencernaan terutama untuk orang dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Jika Anda memiliki GERD atau rasa panas dalam perut, Anda harus menghindari minum teh rasa mint.
7. Jagung
Serat jagung baik untuk Anda, tetapi jagung juga mengandung selulosa, jenis serat tidak dapat diurai dengan mudah. Karena tidak tercerna dengan baik, jagung dapat menyebabkan sakit perut dan timbulnya gas di perut.
Sedangkan makanan yang baik untuk pencernaan adalah sebagai berikut:
1. Yogurt
Dalam usus seseorang terdapat triliunan bakteri yang membantu mencerna makanan. Yogurt mengandung beberapa jenis bakteri sehat yang baik untuk pencernaan Anda.
2. Kimchi
Kimchi adalah makanan favorit di Korea yang terbuat dari kubis, lobak, bawang serta rempah-rempah. Bahan utamanya adalah kubis, yang mempromosikan pertumbuhan bakteri sehat dalam usus besar. Kubis juga mengandung jenis serat yang tidak perlu dicerna, sehingga hal ini dapat membantu menghilangkan limbah dan menjaga buang air besar tetap teratur.
3. Biji-bijian
Biji-bijian, seperti yang terkandung dalam roti gandum, gandum, dan beras merah, merupakan sumber serat yang baik yang membantu memperlancar pencernaan. Serat juga dapat membantu Anda merasa kenyang dan menurunkan kadar kolesterol.
4. Pisang
Pisang membantu memulihkan fungsi usus kembali normal, terutama setelah Anda menderita diare. Pisang juga mengembalikan elektrolit dan kalium yang mungkin hilang karena diare. Buah ini juga memiliki banyak serat untuk membantu pencernaan.
5. Jahe
Rempah-rempah ini telah digunakan selama ribuan tahun sebagai cara yang aman untuk meredakan mual, muntah, mabuk perjalanan, buang-buang gas dan kehilangan nafsu makan. Tetapi jangan mengkonsumsi jahe secara berlebihan, karena konsumsi jahe 2 sampai 4 gram per hari menunjukkan efek sebaliknya yaitu perut mulas.
Berikut 7 makanan yang buruk untuk pencernaan, seperti dilansir health, Kamis (12/7/2012) antara lain:
1. Makanan berlemak dan gorengan
Kedua makanan ini dapat menyebabkan refluks asam dan membuat perut mulas. Makanan yang mengandung lemak dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan tinja berwarna pucat (steatorrhea). Orang yang memiliki sindrom iritasi usus harus menghindari makanan tinggi lemak, termasuk mentega dan krim karena dapat menyebabkan masalah pencernaan.
2. Cabai
Masakan pedas karena terlau banyak cabai dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan rasa mulas di perut. Orang yang menderita sindrom iritasi usus besar atau memiliki maag kronis, disarankan untuk tidak makan makanan yang terlalu pedas.
3. Susu
Susu baik dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi asupan kalsium dalam tubuh Anda. Tapi bagi orang yang tidak toleran terhadap laktosa, susu dapat menyebabkan diare, buang-buang gas, perut kembung dan kram.
Penyakit usus, penyakit Crohn dan kemoterapi dapat merusak usus dan menyebabkan seseorang intoleran terhadap laktosa. Orang dengan masalah tersebut tidak memiliki enzim laktase yang cukup dalam tubuhnya, sehingga tidak mampu memecah laktosa pada susu.
4. Alkohol
Alkohol dapat membuat kerongkongan menjadi lemas dan menyebabkan refluks asam atau mulas. Minum alkohol juga dapat merusak enzim pencernaan tertentu dan mencegah terserapnya nutrisi makanan yang Anda makan. Terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan diare dan kram perut.
5. Coklat
Sebuah studi pada tahun 2005 menunjukkan bahwa coklat tidak baik dikonsumsi oleh orang dengan sindrom iritasi usus besar atau sembelit yang kronis. Coklat juga mengandung kafein, yang pada ebberapa orang dapat merangsang kram, kembung dan diare.
6. Kopi, teh, dan minuman ringan
Kopi, teh, dan minuman bersoda bertindak sebagai diuretik, yang dapat menyebabkan diare dan kram. Minuman berkafein dapat menyebabkan masalah pada pencernaan terutama untuk orang dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Jika Anda memiliki GERD atau rasa panas dalam perut, Anda harus menghindari minum teh rasa mint.
7. Jagung
Serat jagung baik untuk Anda, tetapi jagung juga mengandung selulosa, jenis serat tidak dapat diurai dengan mudah. Karena tidak tercerna dengan baik, jagung dapat menyebabkan sakit perut dan timbulnya gas di perut.
Sedangkan makanan yang baik untuk pencernaan adalah sebagai berikut:
1. Yogurt
Dalam usus seseorang terdapat triliunan bakteri yang membantu mencerna makanan. Yogurt mengandung beberapa jenis bakteri sehat yang baik untuk pencernaan Anda.
2. Kimchi
Kimchi adalah makanan favorit di Korea yang terbuat dari kubis, lobak, bawang serta rempah-rempah. Bahan utamanya adalah kubis, yang mempromosikan pertumbuhan bakteri sehat dalam usus besar. Kubis juga mengandung jenis serat yang tidak perlu dicerna, sehingga hal ini dapat membantu menghilangkan limbah dan menjaga buang air besar tetap teratur.
3. Biji-bijian
Biji-bijian, seperti yang terkandung dalam roti gandum, gandum, dan beras merah, merupakan sumber serat yang baik yang membantu memperlancar pencernaan. Serat juga dapat membantu Anda merasa kenyang dan menurunkan kadar kolesterol.
4. Pisang
Pisang membantu memulihkan fungsi usus kembali normal, terutama setelah Anda menderita diare. Pisang juga mengembalikan elektrolit dan kalium yang mungkin hilang karena diare. Buah ini juga memiliki banyak serat untuk membantu pencernaan.
5. Jahe
Rempah-rempah ini telah digunakan selama ribuan tahun sebagai cara yang aman untuk meredakan mual, muntah, mabuk perjalanan, buang-buang gas dan kehilangan nafsu makan. Tetapi jangan mengkonsumsi jahe secara berlebihan, karena konsumsi jahe 2 sampai 4 gram per hari menunjukkan efek sebaliknya yaitu perut mulas.
Cara Alami untuk Menjaga
Pencernaan Selalu Sehat
Linda
Mayasari - detikHealth
Jakarta, Pola makan yang
tidak sehat serta gaya hidup modern berpengaruh besar terhadap kinerja enzim
pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan. Anda perlu meningkatkan
kesehatan pencernaan dengan cara yang alami agar terhindar dari masalah
pencernaan.
Mikroba yang berkembang di usus berjumlah 10 kali lebih banyak dari jumlah keseluruhan mikroba pada keseluruhan sel-sel di seluruh tubuh. Spesies mikroba di usus berfungsi untuk memecah makanan yang Anda makan menjadi potongan-potongan kecil dan menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.
Mikroba tersebut juga membantu detoksifikasi dan sistem kekebalan tubuh. Jumlah mikroba dalam usus harus sesuai dengan rasio 85:15. Apabila jumlahnya tidak sesuai dengan rasio tersebut, maka mikroba dapat bersifat patogen atau menyebabkan penyakit, seperti peradangan kronis di usus dan masalah pencernaan lain.
Berikut 4 hal yang perlu Anda perhatikan untuk meningkatkan kesehatan pencernaan Anda secara alami, seperti dilansir naturalnews, Selasa (3/7/2012) antara lain:
1. Minum air murni
Air bersih sangat penting bagi pencernaan yang sehat, tetapi kini kebanyakan orang minum air yang telah tercemar klorin dan desinfektan lainnya. Klorin dapat mensterilkan air dan ketika dikonsumsi juga akan menstrerilkan tubuh.
Dengan demikian, rasio mikroba dalam usus sudah tidak seimbang lagi, sehingga tubuh lebih rentan terhadap spesies patogen seperti Candida, yang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan.
Air yang paling baik untuk dikonsumsi adalah yang berasal dari mata air alami atau yang telah melewati sistem penyaringan reverse osmosis. Mata air alami sering mengandung beberapa bakteri sehat yang baik untuk pencernaan Anda.
2. Makan makanan anti-inflamasi
Makan makanan anti-inflamasi seperti produk kelapa, alpukat, minyak zaitun, buah & sayuran dapat mengurangi aktivitas inflamasi dalam tubuh dan membantu menyembuhkan usus. Cuka sari apel atau perasan lemon segar juga dapat membantu tubuh mencerna protein yang berat.
3. Makanan fermentasi meningkatkan fungsi pencernaan
Makanan yang difermentasi secara alami dapat membantu melindungi usus dengan spesies mikroba sehat. Produk susu yang difermentasi, keju dan kimchi mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
4. Menambahkan bumbu herbal ke dalam masakan
Tanaman herbal yang berkhasiat seperti kunyit, bawang putih dan bawang merah harus digunakan sebanyak mungkin untuk meningkatkan koordinasi kekebalan tubuh. Tumbuhan herbal karminatif mampu merangsang sistem pencernaan tubuh untuk bekerja lebih baik, karena bekerja efektif mengusir gas dalam perut dan mengurangi rasa sakit di lambung dan usus.
Tumbuh-tumbuhan karminatif antara lain ketumbar, kayu manis, jahe, adas, cengkeh, jintan, peppermint, dan kunyit. Tumbuhan ini juga membantu merangsang keluarnya tinja yang nyaman untuk orang yang menderita sembelit kronis.
Mikroba yang berkembang di usus berjumlah 10 kali lebih banyak dari jumlah keseluruhan mikroba pada keseluruhan sel-sel di seluruh tubuh. Spesies mikroba di usus berfungsi untuk memecah makanan yang Anda makan menjadi potongan-potongan kecil dan menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.
Mikroba tersebut juga membantu detoksifikasi dan sistem kekebalan tubuh. Jumlah mikroba dalam usus harus sesuai dengan rasio 85:15. Apabila jumlahnya tidak sesuai dengan rasio tersebut, maka mikroba dapat bersifat patogen atau menyebabkan penyakit, seperti peradangan kronis di usus dan masalah pencernaan lain.
Berikut 4 hal yang perlu Anda perhatikan untuk meningkatkan kesehatan pencernaan Anda secara alami, seperti dilansir naturalnews, Selasa (3/7/2012) antara lain:
1. Minum air murni
Air bersih sangat penting bagi pencernaan yang sehat, tetapi kini kebanyakan orang minum air yang telah tercemar klorin dan desinfektan lainnya. Klorin dapat mensterilkan air dan ketika dikonsumsi juga akan menstrerilkan tubuh.
Dengan demikian, rasio mikroba dalam usus sudah tidak seimbang lagi, sehingga tubuh lebih rentan terhadap spesies patogen seperti Candida, yang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan.
Air yang paling baik untuk dikonsumsi adalah yang berasal dari mata air alami atau yang telah melewati sistem penyaringan reverse osmosis. Mata air alami sering mengandung beberapa bakteri sehat yang baik untuk pencernaan Anda.
2. Makan makanan anti-inflamasi
Makan makanan anti-inflamasi seperti produk kelapa, alpukat, minyak zaitun, buah & sayuran dapat mengurangi aktivitas inflamasi dalam tubuh dan membantu menyembuhkan usus. Cuka sari apel atau perasan lemon segar juga dapat membantu tubuh mencerna protein yang berat.
3. Makanan fermentasi meningkatkan fungsi pencernaan
Makanan yang difermentasi secara alami dapat membantu melindungi usus dengan spesies mikroba sehat. Produk susu yang difermentasi, keju dan kimchi mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
4. Menambahkan bumbu herbal ke dalam masakan
Tanaman herbal yang berkhasiat seperti kunyit, bawang putih dan bawang merah harus digunakan sebanyak mungkin untuk meningkatkan koordinasi kekebalan tubuh. Tumbuhan herbal karminatif mampu merangsang sistem pencernaan tubuh untuk bekerja lebih baik, karena bekerja efektif mengusir gas dalam perut dan mengurangi rasa sakit di lambung dan usus.
Tumbuh-tumbuhan karminatif antara lain ketumbar, kayu manis, jahe, adas, cengkeh, jintan, peppermint, dan kunyit. Tumbuhan ini juga membantu merangsang keluarnya tinja yang nyaman untuk orang yang menderita sembelit kronis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar