Selasa, 01 Januari 2013

Varises



Varises adalah guratan-guratan halus yang muncul di permukaan kulit. Umumnya eksis di bagian paha dan kaki, namun bisa juga menerpa kulit wajah (varises wajah) dan bahkan vagina wanita (varises vulva). Yang diserang pun tidak hanya perempuan, namun juga pria, walau memang kenyataannya lebih banyak kaum hawa yang terkena varises karena pengaruh hormon yang mereka miliki. Kehamilan dan berdiri terlalu lama merupakan faktor utama munculnya varises.
Pada dasarnya, urat-urat halus ini merupakan pembuluh yang pecah atau melebar, yakni pembuluh darah dengan diameter kurang dari 2 mm. Warnanya kebiruan, ungu, atau kemerahan, dan seringkali membentuk jaringan seperti sarang laba-laba di bawah permukaan kulit. Namun demikian, varises tidak berbahaya karena pelebaran pembuluh darah ini hanya akan menimbulkan masalah dengan penampilan saja (apalagi jika terjadi pada wajah). Jadi, varises bukan merupakan tanda atau gejala dari suatu penyakit.
Penyebab sesungguhnya dari pelebaran suatu vena belum diketahui. Dari beberapa faktor resiko, kehamilan merupakan faktor pertama karena tekanan dalam perut meninggi atau tekanan langsung pada vena dalam panggul akan menyebabkan aliran darah dari tungkai terganggu. Jika ini terjadi, maka tekanan darah akan meninggi, volume darah bertambah, dan pembuluh darah melebar. Sebagian besar akan mengecil kembali setelah melahirkan, namun jika sudah mengalami beberapa kali kehamilan, satu waktu tekanan dalam vena dapat saja melebihi kekuatan elastisitas dindingnya dan akhirnya membentuk varises.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat varises ini antara lain rasa nyeri pada tungkai, terlihat pembuluh darah vena yang melebar, dan sedikit pembengkakan pada daerah pergelangan kaki.
Nah, untuk mencegah terjadinya varises pada tungkai, beberapa tips berikut ini dapat disimak.
  1. Berolahraga dengan berjalan kaki secara teratur. Ini untuk memperkuat kaki dan pembuluh darah vena yang ada di tungkai.
  2. Hindari menyilangkan kaki saat duduk.
  3. Jaga berat badan agar tetap ideal.
  4. Gunakan kaus kaki yang elastis atau stocking yang mampu menyokong bagian tungkai dengan baik.
  5. Tinggikan posisi tungkai saat beristirahat dan hindari berdiri terlalu lama. Jika tidak memungkinkan untuk duduk dan harus terus berdiri, topangkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain secara bergantian tiap beberapa menit sekali.
  6. Jangan mengenakan celana atau pakaian dalam yang terlalu ketat karena akan menekan vena pada daerah pinggang, pangkal paha, atau tungkai. Ini dapat mengakibatkan pembuluh darah vena menjadi terhambat.
  7. Konsumsi makanan berserah tinggi seperti sereal, sayur, dan buah untuk menghindari sembelit karena sembelit dapat memperbesar kans terjadinya varises.
  8. Saat sedang mengendarai kendaraan dalam jarak jauh dan dalam waktu lama, berhentilah tiap 45 menit sekali untuk melancarkan aliran darah tungkai dengan berjalan kaki sejenak.
Bagaimana dengan varises vulva? Berbeda dengan varises yang terjadi di kaki, varises pada vagina ini dapat menyebabkan gatal-gatal, perubahan pigmentasi (warna pigmen kulit) serta menyebabkan beberapa perubahan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah rasa sakit di vulva serta sensasi prolaps (perasaan seperti ada sesuatu di dalam yang akan jatuh). Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan hamil karena selama kehamilan berat badan meningkat sehingga memberikan tekanan pada pembuluh darah vena di daerah vagina. Selain itu meningkatnya hormon selama kehamilan akan membuat dinding pembuluh darah melemah yang menyebabkan terjadinya pembesaran. Biasanya jika tedapat varises vagina selama hamil, maka akan muncul varises di kaki juga.
Selain akibat kondisi hamil, varises pada vagina ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan kortikosteroid serta adanya gangguan atau kelainan pada pembuluh darah yang membuatnya menjadi lemah sehingga varises mudah muncul.
Jika ibu hamil mengalami varises vagina, maka akan menyulitkan si ibu untuk bisa melahirkan secara normal serta memiliki risiko mengalami perdarahan. Hal ini terkadang membuat ibu hamil melahirkan secara operasi caesar.
Terakhir, perlu diketahui bahwa varises vulva cenderung terjadi secara turun temurun. Artinya, jika ibu atau nenek mendapatkan varises maka bisa jadi si anak juga memiliki varises. Namun umumnya varises pada vagina bisa dicegah dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan serat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar